Pameran Gaung Bandung dan Launching Buku Gaung Ganeca

Pameran Gaung Bandung dan Launching Buku Gaung Ganeca
tanggal 13.11.11 di Car Free Day, Dago.


Acara Pameran Gaung Bandung akan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2011. Acara ini memiliki beberapa rangkaian acara yang menarik, diantaranya Pameran "Bandung Dulu, Kini , dan Selamanya", Pameran "Teko Bandung ka Surabaya", Pameran Gaung Ganeca, performance komunitas, acara launching buku Gaung Ganeca, dan Time Capsule surat cinta untuk Bandung . Acara pameran ini akan dilaksanakan di Car Free Day – Dago, pada pukul 06.00-10.00.
Pameran ini akan terbagi menjadi 3 konten yaitu :
Pameran "Bandung Dulu, Kini dan Selamanya"
Pameran Bandung, Dulu, Kini, dan Selamanya yang telah dilaksanakan di Paris Van Java resort lifestyle place dirasa telah menyedot perhatian masyarakat berdasarkan respon yang kami terima. Oleh karena itu kami ingin melaksanakan Pameran Bandung Dulu, Kini, dan Selamanya sekali lagi di Car Free Day.


Pameran "teko Bandung ka Surabaya"





Pameran teko Bandung ka Surabaya dan Pameran Gaung Ganeca. Pameran teko Bandung ka Surabaya merupakan pameran lanjutan dari pameran sebelumnya. Pameran teko Bandung ka Surabaya ini merupakan pameran kolaborasi dari IMA-Gunadharma, HIMA STHAPATI, Ibu Ramalis, dan Ibu Erika. Pameran ini diharapkan membuka mata masyarakat Bandung atas segala kesamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh kedua kota besar ini dan bagaimana mengembangkan potensi yang dimiliki kota Bandung.


Pameran Gaung Ganeca dan Launching Buku Gaung Ganeca


Pameran Gaung Ganeca adalah pameran yang menceritakan tentang jalan ganeca dan apa yang terjadi bila jalan ganeca telah menjadi jalan yang nyaman. Pameran gaung ganeca ini, adalah bentuk besar dari buku gaung ganeca yang akan kami launching pada pameran gaung bandung. Pameran ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat kota bandung akan kota yang lebih nyaman, dan untuk memulai kota yang nyaman tersebut kita harus memulainya dari elemen yang lebih kecil yaitu jalan.




Launching dan performance komunitas akan diadakan di car free day dekat borromeus, hal ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan awal dalam project gaung bandung kedepannya. Surat cinta untuk Bandung merupakan upaya mengajak masyarakat kota bandung memberikan harapan untuk masa depan bandung. Acara ini tidak akan berhenti pada hari ini saja. Pameran akan dipindahkan ke dalam ITB dan pameran akan terus berjalan selama 1 minggu penuh dari tanggal 14-19 November 2011 dan ditutup dengan G-Nite (tertutup untuk umum).

Perubahan-Perubahan Acara Gaung Bandung

Banyak perubahan terjadi di acara Gaung Bandung. Untuk lebih jelasnya, silakan simak slide di atas atau kunjungi halaman ini.

Rangkaian acara Gaung Bandung yang terdekat adalah acara Gaung Ganeca. Acara Gaung Ganeca kini telah berganti nama menjadi Pameran Gaung Bandung, mengingat nama Gaung Bandung yang kini mulai dikenal oleh masyarakat kota Bandung.

Acara Pameran Gaung Bandung akan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2011. Acara ini memiliki beberapa rangkaian acara yang menarik, diantaranya Pameran "Bandung Dulu, Kini , dan Selamanya", Pameran "Teko Bandung ka Surabaya", Pameran Gaung Ganeca, performance komunitas, acara launching buku Gaung Ganeca, dan Time Capsule surat cinta untuk Bandung . Acara pameran ini akan dilaksanakan di Car Free Day – Dago, pada pukul 06.00-10.00.

Pameran Bandung, Dulu, Kini, dan Selamanya yang telah dilaksanakan di Paris Van Java resort lifestyle place dirasa telah menyedot perhatian masyarakat berdasarkan respon yang kami terima. Oleh karena itu kami ingin melaksanakan Pameran Bandung Dulu, Kini, dan Selamanya sekali lagi di Car Free Day.

Tidak hanya itu Acara Pameran Gaung Bandung juga menapilkan 2 pameran lagi, yaitu Pameran teko Bandung ka Surabaya dan Pameran Gaung Ganeca. Pameran teko Bandung ka Surabaya merupakan pameran lanjutan dari pameran sebelumnya. Pameran teko Bandung ka Surabaya ini merupakan pameran kolaborasi dari IMA-Gunadharma, HIMA STHAPATI, Ibu Ramalis, dan Ibu Erika. Pameran ini diharapkan membuka mata masyarakat Bandung atas segala kesamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh kedua kota besar ini dan bagaimana mengembangkan potensi yang dimiliki kota Bandung. Pameran Gaung Ganeca adalah pameran yang menceritakan tentang jalan ganeca dan apa yang terjadi bila jalan ganeca telah menjadi jalan yang nyaman. Pameran gaung ganeca ini, adalah bentuk besar dari buku gaung ganeca yang akan kami launching pada pameran gaung bandung. Pameran ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat kota bandung akan kota yang lebih nyaman, dan untuk memulai kota yang nyaman tersebut kita harus memulainya dari elemen yang lebih kecil yaitu jalan.

Launching dan performance komunitas akan diadakan di car free day dekat borromeus, hal ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan awal dalam project gaung bandung kedepannya. Surat cinta untuk Bandung merupakan upaya mengajak masyarakat kota bandung memberikan harapan untuk masa depan bandung. Acara ini tidak akan berhenti pada hari ini saja. Pameran akan dipindahkan ke dalam ITB dan pameran akan terus berjalan selama 1 minggu penuh dari tanggal 14-19 November 2011 dan ditutup dengan G-Nite (tertutup untuk umum).

G- Nite merupakan acara refleksi IMA-G selama 60 tahun kebelakang. G-Nite kali ini akan berbeda dengan G-Nite tahun-tahun sebelumnya. G-Nite kali ini akan mengundang alumni secara personal untuk mendekatkan hubungan antara massa G dengan alumni. Diharapkan acara G-Nite ini dapat menjadi sebuah acara yang unik, acara yang mempertemukan kakek dengan cucunya.

G-Nite akan dimulai dari pukul 19.00-selesai. Acara ini terdiri dari beberapa rangkaian acara seperti performance band, fashion show, best look, talent show, dan masih banyak lagi acara-acara menarik lainnya. Tema sedang dalam proses polling, tunggu kabar selanjutnya!

Video Pameran "Bandung Dulu, Kini, dan Selamanya" di Paris van Java



Pameran "Bandung Dulu. Kini, dan Selamanya" yang telah dilaksanankan di Mall Paris van Java pada 23-25 September 2011 berperan pada keselurahan rangkaian acara Gaung Bandung sebagai penghubung antar kegiatan refleksi, teori, dan aksi. Pameran yang akan diadakan merupakan bentuk pencerdasan dan menjadi sumber informasi livable city pada masyarakat.
Video diambil dari sini.

Workshop Instalasi Publik

Workshop Instalasi Publik oleh Pak Deddy Wahjudi,Ph.D (FSRD ITB & LABO) dan Prof. Takaaki Bando (Prof science of Design Musashino Art University)
Minggu, 23 Oktober 2011
Pukul 08.00-16.00 WIB
Di Galeri Labtek IX B, Arsitektur ITB, Bandung
Detailnya silakan klik poster

Nara sambung:
Ahtar G'10 (0857 1577 6022)
Yoyo (o87 87 87 262 01)

Seminar, Pameran, & Gaung Ganeca

IMA-Gunadharma, Arsitektur ITB
Gaung Bandung
"The Sound for Livable City" mempersembahkan

SEMINAR "Mereka Bicara Kota"
Sabtu, 24 September 2011
Pembicara:
  • Sibarani Sofian (project director of urban design AECOM South East Asia)
  • Yu Sing (Indonesian Young Architect)
  • Ir. Tri Rismaharini, M. Si (Walikota Surabaya)
  • Juniarso Ridwan (Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya)
  • Hiramsyah S. Thaib (CEO PT. Bakrieland Development)
Moderator : Ramalis Sobandi

Mendapat Sertifikat IAI dan Seminar kit
Tempat: Blitz Megaplex, Paris van Java
Waktu: Pukul 13.00 - 17.00 WIB

HTM:
150.000 IDR (mahasiswa)
200.000 IDR (umum)
Untuk lebih lengkap: Tata Cara Pendaftaran Seminar

PAMERAN "Bandung Dulu, Kini dan Selamanya"
23 - 25 September 2011
@ Paris van Java
26 - 30 September 2011
@ Boulevard ITB

Acara Puncak
GAUNG GANECA
  • RujaKota "Berteman Dengan Taman" @Taman Ganesha
  • Race by Cycling
  • Festival Gaung Ganeca
Tempat: Jl. Ganeca dan Taman Ganesha, Bandung
Tanggal: Minggu, 13 November 2011
Waktu: 07.00 WIB - selesai

Contact person: Fadia Rahmah (+6285697090092)
For more info:
www.gaungbandung.com
@gaungbandung
Facebook Gaung Bandung

Park(ing) Day 16 September 2011

Park(ing) Day adalah sebuah acara yang mengundang masyarakat di manapun untuk mengubah sebuah lahan parkir menjadi lahan terbuka hijau yang dapat digunakan untuk aktivitas publik. Dimulai pertama di San Fransisco, sekarang Park(ing) Day telah diikuti oleh berbagai negara secara worldwide, di mana banyak kegiatan dapat diselenggarakan oleh berbagai masyarakat. Kegiatan-kegiatan seperti membuat taman publik, baca puisi, pentas teater, barbeque, dan berbagai macam kegiatan lainnya.

Gaung Bandung akan turut serta dalam Park(ing) Day tahun 2011 ini. Acara akan diselenggarakan pada tanggal 16 September 2011 di Jalan Braga, yang juga diikuti secara internasional oleh negara-negara luar.

Park(ing) Day ini ingin diselenggarakan sebagai semacam intervensi akan kurangnya lahan terbuka hijau di kota Bandung yang dapat digunakan oleh publik. Intervensi dilakukan dengan mengubah beberapa lahan parkir di kota Bandung menjadi lahan terbuka dengan nuansa taman hijau dan akan diselenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat. Di area ruang terbuka ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di area ruang terbuka, misalnya duduk, membaca koran, piknik, dll. Pada Park(ing) Day ini juga akan dipasang instalasi-instalasi yang akan membuka wawasan masyarakat mengenai kebutuhan akan ruang terbuka publik.

Park(ing) Day yang diselenggarakan oleh Gaung Bandung bertujuan agar masyarakat kota Bandung lebih sadar mengenai kebutuhan akan ruang terbuka publik, dengan berkumpul bersama dan melakukan berbagai macam kegiatan.

Untuk lebih lengkap, kunjungi parkingday.org

Tata Cara Pendaftaran Seminar "Mereka Bicara Kota"

Pendaftaran seminar dapat dilakukan dengan langkah berikut:
  1. Mendaftar melalui SMS dengan mencantumkan nama dan identitas (mahasiswa atau umum)
  2. Transfer ke rekening Mandiri 1410006856306 atas nama Arfina Desy Buana Putri
  3. Kirimkan bukti transfer beserta foto KTM (untuk mahasiswa) atau KTP (untuk umum) ke email gaungbandung@gmail.com
  4. Bukti transfer ditunggu 2 x 24 jam setelah SMS pendaftaran
  5. Email konfirmasi akan dikirim setelah email bukti transfer masuk
  6. Pendaftar kemudian dapat langsung hadir di Blitz Megaplex Paris van Java dengan memperlihatkan KTM atau KTP asli di ticket booth Gaung Bandung
Info lainnya: Seminar, Pameran, & Gaung Ganeca

Park(ing) Time 21 Agustus 2011

Park(ing) Time hadir kembali! Kali ini di Jalan Dago.

Park = Parkir
Park = Taman
Park(ing) Time = menamankan lahan parkir

Apa itu Park(ing) Time? Pada acara ini beberapa lahan parkir di Jalan Dago (tepatnya di depan Factory Outlet Episode) akan dirubah (secara temporer) menjadi ruang terbuka publik. Di area ruang terbuka ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di area ruang terbuka, misalnya duduk, membaca koran, piknik, dll. Pada Park(ing) Time ini juga akan dipasang instalasi-instalasi yang akan membuka wawasan masyarakat mengenai kebutuhan akan ruang terbuka publik.

Park(ing) Time kali ini bertujuan agar masyarakat sekitar Jalan Dago lebih sadar mengenai kebutuhan akan ruang terbuka publik. Acara Park(ing) Time ini ditujukan kepada masyarakat Kota Bandung, khususnya masyarakat sekitar kawasan Jalan Dago.

Rundown acara Park(ing) Time Gaung Bandung 21 Agustus 2011
15.00 - 16.00 Komunitas pengamen jalanan
16.00 - 17.30 Komunitas pesulap Steve Marchello
17.30 - 18.00 Bagi-bagi ta'jil gratis & buka puasa bersama

Lihat juga:
Laporan Park(ing) Time 30 Juli 2011
Ilustrasi instalasi Park(ing) Time
Tentang Gaung Bandung

Laporan Park(ing) Time 30 Juli 2011


Berkumpul, masak-masak, merajut bersama, dan sketsa wajah. Semua kegiatan itu dapat terjadi dengan hanya menggunakan tiga slot lahan parkir pada acara Park(ing) Time yang diadakan di Jalan Ganeca.

Lahan parkir yang dihias dengan karpet hijau, pot tanaman, dan berbagai instalasi lainnya, membuat tempat tersebut terlihat seperti taman kecil yang dapat menjadi tempat berkumpul bersama dan beraktivitas. Dari sinilah istilah "Park Your Park Here (parkirkan tamanmu di sini)" terbentuk, yang merupakan semangat dari acara Park(ing) Time ini.

Park(ing) Time diawali dengan acara masak-masak bersama, barbeque$-an di tengah lahan parkir dan berbagi makanan dengan masyarakat sekitar. "Seru masak di luar! Coba bisa masak di luar lebih sering lagi, pasti rame," kata Ivan, seorang mahasiswa arsitektur ITB yang ikut serta masak bersama. Setelah itu, disusul dengan acara merajut bersama dengan komunitas merajut, Tobucil, di mana masyarakat bisa berkumpul dan belajar merajut bersama. Selama kegiatan berlangsung, ada juga beberapa mahasiswa Seni Rupa yang menyediakan jasa sketsa wajah untuk meramaikan suasana.

Pada acara Park(ing) Time ini, dipasang juga sebuah instalasi unik yang dapat berfungsi sebagai tempat duduk-duduk dan bersantai. Instalasi ini selain berfungsi sebagai hiasan dan tempat duduk, juga berfungsi sebagai penarik perhatian para masyarakat sehingga mereka tertarik untuk datang.

Suasana berkumpul dan beraktivitas bersama benar-benar terasa pada acara Park(ing) Time ini, sehingga terbentuk semacam intervensi akan kurangnya ruang terbuka hijau sebagai ruang publik.

Kumpulan foto-foto bisa dilihat di sini dan di sini.

Selamat Puasa!

Gaung Bandung mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1432 Hijriyah. Nantikan kehadiran Park(ing) Time selanjutnya pada Hari Minggu, 21 Agustus 2011 di Jalan Dago, Bandung!

Park(ing) Time 30 Juli 2011

Park = Parkir
Park = Taman
Park(ing) Time = menamankan lahan parkir

Acara Park(ing) Time -yang akan berganti nama menjadi Park(ing) Day khusus 16 September 2011- pada 30 Juli 2011 ini akan dilakukan di Jalan Ganeca. Acara ini adalah salah satu dari rangkaian acara Park(ing) Time dan Park(ing) Day Gaung Bandung.

Pada acara ini beberapa lahan parkir di Jalan Ganeca akan dirubah (secara temporer) menjadi ruang terbuka. Di area ruang terbuka ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di area ruang terbuka, misalnya duduk, membaca koran, piknik, dll. Pada Park(ing) Time ini juga akan dipasang instalasi-instalasi yang akan membuka wawasan masyarakat mengenai kebutuhan akan ruang terbuka publik.

Park(ing) Time kali ini bertujuan agar masyarakat sekitar Jalan Ganeca lebih sadar mengenai kebutuhan akan ruang terbuka publik. Acara Park(ing) Time ini ditujukan kepada masyarakat Kota Bandung, khususnya masyarakat sekitar kawasan Jalan Ganeca.

Photographed by: Ridwan Fauzi G'10

Rundown acara Park(ing) Time Gaung Bandung 30 Juli 2011
08.00 - 09.00 Persiapan
09.00 - 10.00 Pembukaan
10.00 - 12.00 Workshop memasak oleh CookinG
12.00 - 13.00 Istirahat, shalat, & makan siang
13.00 - 15.00 Workshop merajut oleh komunitas Merajut Bandung
15.00 - 17.00 Workshop sketsa oleh Sketchers
17.00 - 18.00 Penutupan

Park(ing) Time & Park(ing) Day

Park(ing) Time menyediakan ruang terbuka sementara masyarakat...

Waktu Pelaksanaan lainnya:
08.00 - 18.00 pada hari Sabtu, 30 Juli 2011
15.00 - 18.00 pada hari Minggu, 21 Agustus 2011
13.00 - 18.00 pada hari Jumat, 16 September 2011, bekerjasama dengan gerakan Park(ing) Day sedunia.

Tempat Pelaksanaan
Jalan Ganeca, Braga, Dago, dan Riau

Deskripsi Acara
Acara Park(ing) Time -yang akan berganti nama menjadi Park(ing) Day khusus 16 September 2011- ini akan dilakukan di area-area parkiran sekitar jalan kota. Pada acara ini beberapa lahan parkir akan dirubah (secara temporer) menjadi ruang terbuka. Di area ruang terbuka ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di area ruang terbuka, misalnya duduk, membaca koran, piknik, dll. Pada Park(ing) Time ini juga akan dipasang instalasi-instalasi yang akan membuka wawasan masyarakat mengenai kebutuhan akan ruang terbuka publik.

Tujuan Acara
Park(ing) Time bertujuan agar masyarakat sekitar lebih sadar mengenai kebutuhan akan ruang terbuka publik.

Target dan Sasaran Acara
Acara Park(ing) Time ini ditujukan kepada masyarakat sekitar kawasan tempat pelaksanaan.

Gerakan Park(ing) Day sedunia adalah puncak dari acara Park(ing) Time yang dilaksanakan pada Hari Jum'at, 16 September 2011, pukul 13:00 - 17:00 WIB di Jl. L.L. R.E. Martadinata (Riau), depan Factory Outlet Cascade

Lihat juga:

Ilustrasi Park(ing) Day

Public reinventing to reclaim our public space.
Sabtu, 30 Juli 2011
Jl. Ganesha, Bandung

Public Lecture by Daniel Glenn

Sabtu, 18 Juni 2011
Pukul 09:00-12:00 WIB
Galeri Labtek IXB, ITB
Free entry, limited seat.
Be there!

Klik poster di atas untuk keterangan lebih lanjut.

Teriakkan Aksimu

Teriakkan Aksimu merupakan sesi puncak dari keseluruhan rangkaian acara Gaung Bandung. Akhir dari seluruh proses penyadaran diri, mencari pembelajaran, lalu tertuang dalam bentuk karya yang merupakan kontribusi nyata untuk Kota Bandung. Sesi ini terdiri dari dua acara, yaitu "Gaung Ganeca".

Gaung Ganeca
Waktu Pelaksanaan: 24 - 30 Oktober 2011
Tempat Pelaksanaan: Jl. Ganeca

Tujuan Acara :
Acara ini bertujuan untuk mewujudkan satu kawasan agar menjadi kawasan yang lebih livable dari yang sebelumnya dan diharapkan dapat menjadi sebuah contoh baik bagi kawasan lain.

Deskripsi Acara:
Acara Gaung Ganeca ini merupakan acara puncak dari keseluruhan rangkaian acara Gaung Bandung. Acara ini bertujuan untuk mewujudkan satu kawasan agar menjadi kawasan yang lebih livable dari yang sebelumnya.
Kenapa Jalan Ganeca? Tujuan besar acara ini adalah membuat suatu kawasan percontohan untuk kota yang nyaman. Kawasan yang kami ambil adalah ruang terbuka publik, yaitu koridor jalan dan taman. Keadaan jalan yang paling dekat dengan kami masih kurang baik, sehingga kami memutuskan untuk mengambil jalan tersebut sebagai kawasan percontohan.
Acara ini akan dibagi menjadi 2 fase, perbaikan dan peresmian. Pada fase perbaikan ini, kami mengajak masyarakat sekitar untuk bersama-sama memperbaiki Jalan Ganeca. Perbaikan Jalan Ganeca ini mencakup perbaikan trotoar, ruang terbuka publik, dan jalan yang ada di Jalan Ganeca dan simpul antara Jalan Ganeca – Tamansari, dan Jalan Ganeca – Dago. Kami berharap seluruh masyarakat Kota Bandung dapat berpartisipasi dalam fase perbaikan ini agar kedepannya lebih banyak lagi jalan yang dapat diperbaiki.
Sedangkan pada fase peresmian, kami akan mengundang seluruh masyarakat dan stakeholder Kota Bandung untuk datang ke festival di koridor jalan Ganeca untuk sama-sama merayakan apa yang telah dilakukan pada fase pembuatan sekaligus sebagai acara penutupan Gaung Bandung tahun ini. Pada festival ini Jalan Ganeca akan diramaikan oleh stand, pameran, panggung, dan juga hasil perbaikan jalan yang diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Bandung.

Target & Sasaran Acara:
Acara ini ditujukan kepada masyarakat kawasan Jalan Ganeca pada khususnya dan masyarakat Kota Bandung pada umumnya.

Estimasi Jumlah Pengunjung: 2000

Bandung Tanda Tanya

Bandung Tanda Tanya merupakan sesi kedua dari rangkaian acara Gaung Bandung dimana acara-acara didalamnya adalah sarana pembelajaran masyarakat saat mereka telah menyadari akan kondisi elemen-elemen kota dan membangkitkan semangat untuk memperbaiki kondisi tersebut. Sesi kedua dibagi menjadi dua acara, yaitu "Pameran – Bandung dulu, kini, dan selamanya" dan "Seminar Internasional – Mereka Bicara Kota".

Pameran – Bandung dulu, kini, dan selamanya
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
  • 19 - 22 September 2011 di Boulevard ITB
  • 23 - 24 September 2011 di Paris van Java
  • 25 September 2011 di Car Free Day

Tujuan Acara :
Peran acara pameran pada keselurahan rangkaian acara Gaung Bandung sebagai penghubung antar kegiatan refleksi, teori, dan aksi. Pameran yang akan diadakan merupakan bentuk pencerdasan dan menjadi sumber informasi livable city pada masyarakat.

Deskripsi Acara:
Pameran akan dikemas lebih interaktif dengan menambahkan instalasi-instalasi inovatif agar menarik perhatian masyarakat. Pameran ini akan dilakukan di Mall Paris van Java, dan juga di koridor Jalan Ganeca agar semua masyarakat yang melewati jalan tersebut dapat mendapatkan informasi namun tetap tidak mengganggu mobilitas. Kegiatan pameran ini akan dilakukan 3 kali, yaitu pada saat kegiatan seminar, sayembara, serta menuju acara ulang tahun IMA-G ITB (G-NITE).

Target & Sasaran Acara:
Acara pameran ini ditujukan kepada seluruh masyarakat Kota Bandung.

Seminar Internasional – Mereka Bicara Kota
Waktu Pelaksanaan: Sabtu, 24 September 2011
Tempat Pelaksanaan: Blitz Megaplex, Paris Van Java

Tujuan Acara :
Acara seminar ini bertujuan untuk membentuk pemahaman yang lebih baik tentang bandung dan berusaha mewujudkan bandung yang lebih nyaman.

Deskripsi Acara:
Acara seminar ini merupakan acara seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara yang sangat kompeten di bidangnya dan juga merupakan pembicara yang sedang ‘panas’ di masyarakat, khususnya di bidang Arsitektur. Kami berencana akan menghadirkan Sibarani Sofian (project director of urban design AECOM South East Asia), Yu Sing (Arsitek Urban Indonesia), Ir. Tri Rismaharini, M. Si (Walikota Surabaya), H. Dada Rosada S.H., M.Si (Walikota Bandung) dan Hiramsyah S. Thaib (CEO PT. Bakrieland Development). Kami bekerja sama dengan mereka dalam membentuk pemahaman yang lebih baik tentang bandung dan berusaha mewujudkan bandung yang lebih nyaman.

Target & Sasaran Acara:
Acara pameran ini ditujukan kepada masyarakat Kota Bandung terutama para akademisi yang diharapkan dapat berbuat sesuatu yang lebih untuk Kota Bandung.

Estimasi jumlah pengunjung: 300

Refleksi Kota


Refleksi Kota merupakan sesi pertama dari rangkaian acara Gaung Bandung, dimana di dalamnya merupakan sarana evaluasi dan penyadaran akan kondisi elemen-elemen Kota Bandung sekarang yang kurang nyaman untuk digunakan. Sesi pertama terdiri dari dua tiga buah acara, yaitu "Park(ing) Day", "RujaKota", dan "Funbike: Race by Cycling". Acara RujaKota dan Funbike dilaksanakan di satu hari yang sama, sedangkan acara Park(ing) Day akan dilakukan terlebih dahulu untuk sounding acara.

RujaKota
Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Minggu, 11 September 2011 - Taman Ganesha

Tahukah anda, data yang ada Bandung hanya memiliki 6.9% dari seluruh luasan kotanya yang digunakan sebagai ruang terbuka hijau, RTH yang hanya 6.9% itupun tidak dimanfaatkan dengan baik oleh warga kotanya? mengapa?

Infrastruktur kota dan kegiatan masyarakat yang bersinggungan dengan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau masih sangat minim. Tidak banyak masyarakat yang beraktifitas di ruang terbuka tersebut yang notabenenya adalah ruang ruang milik mereka, kami, kita semua.
Untuk itu, RujaKota merupakan suatu gerakan, kami mewadahi masyarakat kota untuk dapat berkegiatan di ruang-ruang kota. Harapannya adalah, gerakan ini dapat menjadi pilot project bagi pergerakan masyarakat Kota Bandung khususnya untuk dapat beraktifitas di ruang kota, dengan mereka beraktifitas, mereka dapat merasakan keadaan ruang kota yang sudah ada, dengan beraktifitas dan mengetahui kondisinya, msayarakat akan memiliki rasa kepemilikan akan ruang kotanya, semua bermula dari aktifitas yang mereka lakukan.

Lalu bagaimana masyarakat dapat beraktifitas di ruang kota? dan apa keterkaitan akan aktifitas dan desain?

dengan mewadahi kegiatan masyarakat dan dengan memberikan ketertarikan masyarakat akan suatu ruang merupakan tujuan utama

"setiap desain menghasilkan perilaku masyarakat" - A. Rida Soemardi, 2011

maka dari itu, suatu ruang publik dengan elemen desain yang menjadikannya triangulasi bagi masyarakat kota akan membentuk perilaku masyarakat itu sendiri.''

Bentukan Kegiatan

bekerjasama dengan puluhan komunitas yang ada di Bandung, dan dengan meninggalkan elemen perabot ruang bagi taman itu sendiri akan menjadi poin utama acara ini.

Dibuka bersamaan dengan Race by Cycling yang ditujukan bagi komunitas sepeda dan mahasiswa itb, dengan bentukan amazing race tersebar 10 titik pemberhentian, di setiap titik membahas tentang landmark Kota Bandung, sejarah Kota Bandung, intervensi ruang publik terhadap masyarakat dan peserta. Bergerak dari potensi masyarakat Kota Bandung dan euforia masa kampus terhadap sepeda dapat menjadi kegiatan positif bagi para pecinta kereta angin ini.

Bersamaan dengan dimulainya Race by Cycling ini, di RujaKota terdapat senam pagi di Taman Ganesha dari ibu-ibu taman sari dan masyarakat umum yang dipersilahkan bergabung, feel free to join. Lalu dilanjutkan dengan hiburan musik akustik dari Komunitas Pengamen Jalanan Bandung, dan Paguyuban Seniman Jalanan Bandung.

Seluruh Taman Ganesha akan diisi oleh kegiatan-kegiatan rakyat seperti workshop dari beberapa komunitas, mulai dari workshop merajut, memasak, tie-dye, workshop membuat mainan tradisional, origami, sketsa dan melukis. Terdapat pula permainan tradisional indonesia seperti engklek, gatrik, batu 7, egrang, sorodot gaplok, kobak, ucing bancak, dan permainan tradisional lainnya dengan ditandai oleh instalasi yang sengaja kami desain agar masyarakat terajak untuk main.

Instalasi dan perabot pendukung kegiatan lainnya akan kami tinggal di taman ini dengan harapan masyarakat dapat merasakan kegiatan ini tidak hanya pada hari dilaksanakannya RujaKota saja. feel free to join, we're not an event organizer, just play, smile, fun!



Tentang Gaung Bandung

“All can see and hear each other” (The World Urban Forum 2006)
“A livable city is a city where common spaces are the centers of social life and the foci of the entire community.” (E. Salzano, 1997. Seven Aims for the Livable City)
“Livability means that we experience ourselves as real persons in the city.” (A. Casellati. 1997. The Nature of Livability)
“The livable city is a city for all people. That means that the livable city should be attractive, worthwhile, safe for our children, for our older people, not only for the people who earn money there and then go and live outside in the suburbs and in the surrounding communities. For the children and elderly people it is especially important to have easy access to areas with green, where they have a place to play and meet each other, and talk with each other. The livable city is a city for all.” (D. Hahlweg, 1997. The City as a Family)
LATAR BELAKANG
Masyarakat kota, khususnya Kota Bandung pada dasarnya memiliki tingkat kenyamanan yang beragam terhadap elemen kota. Tidak seluruh golongan masyarakat merasa bahwa Kota Bandung merupakan kota yang tidak nyaman, kecuali yang bersinggungan langsung terhadap harkat hidup mereka masing-masing. Hal ini dinyatakan setelah peninjauan langsung terhadap responden di seluruh golongan masyarakat Kota Bandung. Beberapa hasil peninjauan menyatakan bahwa, keadaan yang tidak ideal tidak selamanya menjadikan masyarakat tidak nyaman akan elemen kota tersebut. Keadaan ini dapat diakibatkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat dan stakeholder kota tentang potensi elemen kota yang dapat ditingkatkan menuju Bandung livable city.

Kampung kota, jalur sepeda, taman, ruang publik, transportasi publik, bangunan bersejarah, komunitas-komunitas di Bandung, manusia yang semakin sibuk sehingga tingkat stress dan individualisme meningkat, merupakan isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat Kota Bandung. Dari isu-isu yang ada kami menarik benang merah bahwa inti permasalahannya adalah kebutuhan masyarakat akan sebuah kota yang nyaman (livable city). Hal ini dikarenakan elemen kota yang pertama kali bersentuhan langsung dengan masyarakat itu berwujud fisik, elemen-elemen ini akan mendukung meningkatnya kualitas kota dan menuju kota yang berkelanjutan. Sebelum semuanya menuju kepada kota yang berlanjutan maka harus melalui proses nyaman terlebih dahulu dari tiap-tiap elemennya. Maka dari itu, diambilah tema besar: Bandung menuju Livable City, dengan nama acara ‘Gaung Bandung’ dan tagline ‘The sound for livable city’.
Menyambut ulang tahun ke-60 (Lustrum ke-XII) Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma, Institut Teknologi Bandung (IMA-G ITB) yang telah terbentuk sejak 15 November 1951, acara Gaung Bandung ini akan menjadi puncak dari acara-acara ulang tahun IMA-G ITB sebelumnya yang mengedepankan isu ruang terbuka publik, di antaranya Live for Life (2007), Bandung 45° (2008), Ulik Publik (2009), dan RujaKota (2010).

Livable City?
Livable city adalah istilah untuk menggambarkan sebuah lingkungan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal maupun sebagai tempat untuk beraktivitas, baik dilihat dari aspek fisik atau nonfisik.

Kriteria penentu livable city diantaranya meliputi: kualitas penataan kota, jumlah ruang terbuka, perlindungan bangunan bersejarah, ketersediaan angkutan umum, kualitas kondisi jalan, kualitas fasilitas pejalan kaki, fasilitas kesehatan, pendidikan, rekreasi, tingkat aksesibilitas tempat kerja, tingkat kriminalitas, interaksi hubungan antar penduduk, informasi pelayanan publik, dan ketersediaan fasilitas kaum berkebutuhan khusus.

Berdasarkan kriteria di atas, Bandung masih jauh dari livable city yang kita inginkan. Meskipun demikian, sebenarnya Bandung memiliki potensi untuk menjadi livable city. Karena itu, melalui rangkaian acara Gaung Bandung yang akan dimulai dari Bulan Juni dan berakhir pada Bulan November, kami ingin membangkitkan semangat di kalangan masyarakat untuk menuju Bandung sebagai livable city. Batasan livable city yang akan kami intervensi adalah ruang publik yaitu ruang terbuka hijau dan koridor jalan yang merupakan tempat bertemunya semua elemen kota.
GAUNG BANDUNG
Gaung Bandung
the sound for livable city

Menurut KBBI:
Gaung = gema, kumandang

Gaung Bandung yang bertemakan livable city ini bermaksud untuk mengajak seluruh elemen masyarakat kota untuk menyuarakan dan bergerak membentuk Kota Bandung yang nyaman.

Gaung berarti juga suara yang memantul sebagian, jadi saat kita (termasuk masyarakat) meneriakan Bandung akan kembali kepada kita dalam bentuk ‘dung’, jadi sebagian suara yang kembali pada kita dianalogikan sebagai manfaat bagi kita dan sebagian lainnya menjadi manfaat yang ditinggalkan untuk kota menuju kota yang lebih baik.

TUJUAN KEGIATAN
  • Mensosialisasikan kota yang nyaman pada masyarakat
  • Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam membentuk kota yang lebih nyaman
  • Membuat masyarakat kota, khususnya Bandung agar memiliki kesadaran akan kota yang nyaman
  • Memperingati 60 tahun berdirinya IMA-G ITB

Gaung Bandung merupakan rangkaian acara selebrasi ulang tahun IMA-G ITB yang berbeda dari ulang tahun-ulang tahun IMA-G ITB sebelumnya. Acara ini ditujukan untuk menjadi bahan refleksi, apresiasi, dan juga menjadi saat pemberian kontribusi bagi masyarakat sekitar.

Gaung Bandung terbagi menjadi 2 bagian besar acara, yaitu Bakti dan Selebrasi. Bakti secara umum adalah perwujudan keilmuan arsitektur kepada masyarakat Kota Bandung. Acara Bakti terbagi lagi menjadi 3, yaitu Refleksi Kota, Bandung Tanda Tanya, dan Teriakkan Aksimu yang masing-masing memiliki acara-acara lain di tiap bagiannya. Sedangkan Selebrasi merupakan acara yang dirancang khusus untuk anggota IMA-G ITB, yaitu Temu Alumni, Pameran Napak Tilas IMA-G, dan Gunadharma-Nite (G-Nite).

Ikuti perkembangan Gaung Bandung di website ini.

Similar post: Tentang Lustrum XII

Revisi Logo Gaung Bandung

"Terima kasih banyak kepada semuanya, semoga acara ini dapat berlangsung dengan lancar dan meriah. Tetaplah berkarya!" (Aufar Caesar Rachmadi)
Logo Gaung Bandung telah direvisi dan mengalami sedikit perubahan, instruksi umumnya agar logo ini lebih meng-"gaung". Elemen yang mengalami perubahan adalah font tulisan "Gaung Bandung" yang dibuat lebih rapih dan formal, serta bentuk persegi yang semakin ke bawah semakin fade out untuk kesan "gaung"-nya.

Pemenang Sayembara Desain Logo Gaung Bandung

Selamat untuk Aufar Caesar Rachmadi (Oprik) pemenang sayembara desain logo Gaung Bandung. Semoga dapat terus berkarya!


Kota memiliki segala keberagaman, keberagaman tersebut digambarkan ke dalam sebuah logo, bentuknya yang persegi melambangkan bahwa sebuah kota yang baik itu harus kompak dan efisien. Kegiatan di dalam kota digambarkan dengan ikon, yang melambangkan infrastruktur, ekonomi, rekreasi, agrikultur, dan sebagainya.

Terdapat huruf G dan B sebagai inisial dari acara Gaung Bandung. Menampilkan tulisan Gaung Bandung sebagai informasi mengenai logo tersebut. Menggunakan warna ungu sebagai warna utama, agar menarik dan nyaman dilihat. Penggunaan satu warna memudahkan dalam aplikasi desain logo untuk printing spanduk, kaos, dan sebagainya.

Logo ini akan direvisi ulang oleh desainer, dan rencananya logo revisi Gaung Bandung akan diluncurkan minggu depan (2 Mei 2011) di website Gaung Bandung.

Draft Acara Gaung Bandung


Ini lah hasil draft rancangan rangkaian acara Gaung Bandung, yang terdiri dari Intervensi, Konferensi, Aksi, dan Selebrasi. Rangkaian acara sebagai berikut:

INTERVENSI

RujaKota (Juni-Juli)
  • Tujuan: memaksimalkan potensi taman-taman di Bandung.
  • Sasaran: menciptakan ruang yang nyaman untuk berinteraksi dengan orang asing, serta untuk masyarakat Bandung (termasuk komunitas-komunitas).
  • Alternatif tempat: Taman Lansia, Taman Cikapayang, Lapangan Gasibu, Taman Telkom, MPRJB.
  • Breakdown: sama seperti RujaKota, mungkin yang perlu ditambah adalah workshop-workshopnya melihat acara RujaKota yang lalu. Bisa ditambah juga ada senam. Di akhir acara RujaKota mau ada sculpture.
Bicycle Carnaval (Agustus)
  • Tujuan: membangun keakraban ataupun triangulasi baru dalam koridor jalan yang sudah lama tidak tampak dalam kehidupan sehari-hari, memunculkan kembali sepeda sebagai alternatif transportasi yang ramah lingkungan.
  • Sasaran: warga Kota Bandung.
  • Alternatif tempat: sepanjang Jalan Dago (Car Free Day), sepanjang Jalan Riau, sepanjang Jalan Merdeka, sepanjang Jalan Braga.
  • Breakdown: acara ini seperti sebuah festival sepeda, ada lomba carnaval sepedanya, panggung. Bisa bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di sekitar jalan yang akan kita pakai nanti, menghidupkan kembali keceriaan publik.
Parking Day (Agustus-September)
  • Tujuan: menyadarkan warga kota akan pentingnya kebutuhan ruang terbuka hijau.
  • Sasaran: warga kota Bandung (khususnya ITB).
  • Alternatif tempat: parkir bis gerbang depan ITB, parkir-parkir di ITB (SR, sipil, gerbang belakang), parkiran PVJ, Cihampelas.
  • Breakdown: kita membuat taman di lot parkir yang ada di sekitar kita, menghidupkannya dengan berbagai aktifitas yang bisa dilakukan di ruang terbuka hijau. Ada pesan-pesan dalam setiap lot parkir yang dihijaukan itu.

KONFERENSI

Pameran (Juli-Agustus)
  • Tujuan: mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kota yang livable, serta memperlihatkan kota dari sudut pandang yang berbeda-beda.
  • Sasaran: masyarakat Kota Bandung (komunitas-komunitas Bandung).
  • Alternatif tempat: gerbang depan ITB, Mall Paris van Java, Boulevard ITB, jalan-jalan di Bandung (Braga, Sumatra, dll)
  • Breakdown: pameran hanya 1 konten, namun dilakukan berkali-kali seperti RujaKota. Fokus terhadap satu konten yang benar-benar menyeluruh. Lebih banyak memperlihatkan yang ada dalam batasan-batasan livable city yang kita angkat ini.
Sayembara (Agustus-September)
  • Tujuan: mengajak partisipasi masyarakat dalam membentuk zona livable.
  • Sasaran: masyarakat umum (ada yang ahli dari bidangnya).
  • Alternatif tempat: belum ada.
  • Breakdown: masih tergantung sayembara apa yang jelas workshop masuk di sayembara.
  • Alternatif sayembara: taman komunitas, gedung parkir, perbaikan jalan, shelter tahan banting, miniatur kota (sayembara konsep), perbaikan kawasan, perbaikan taman.
Seminar (Oktober)
  • Tujuan: mendapatkan pelajaran lebih tentang livable city, mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan dalam perkembangan Kota Bandung ke depannnya.
  • Sasaran: warga Kota Bandung (akedemisi arsitektur seluruh dunia).
  • Alternatif tempat: Sabuga, Museum Asia-Afrika.
  • Breakdown: seminar dibawakan oleh ahli-ahli arsitektur, internasional, Indonesia-Bandung, dosen ataupun dari IAI, kalaupun ingin berbeda orang pun konfigurasinya seperti itu. Mengacu ke kuliah Kengo Kuma. Setelah seminar, peserta juga diminta feedback-nya untuk itu semua.
Konferensi (Oktober)
  • Tujuan: untuk mendengarkan 'suara' Kota Bandung, menyamakan persepsi stakeholder di Bandung, dan bersama-sama membuatnya menjadi lebih nyaman.
  • Sasaran: warga Kota Bandung (stakeholder-stakeholder yang ada di Bandung).
  • Alternatif tempat: Museum KAA, Indonesia menggugat, Aula Barat ITB.
  • Breakdown: acara ini lebih berbentuk dengar pendapat dari berbagai elemen, mulai dari pedagang hingga pejabat-pejabat pemerintah. Berupaya menghasilkan satu solusi yang bisa menjadikan Kota Bandung menjadi lebih baik. Hasil dari konfrensi ini harus di blow up, agar semua tahu dan agar semua yang telah kita upayakan ini tidak sia-sia, bisa dalam bentuk buku dan publikasi yang lebih baik.

AKSI

Zona Livable (Agustus)
  • Tujuan: membuat proyek percontohan kota yang livable, mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kota yang livable, merupakan realisasi dari hasil sayembara.
  • Sasaran: masyarakat umum.
  • Alternatif tempat: tempat yang sering dipakai publik.
  • Breakdown: pembuatan dan peresmian (hasil sayembara).

SELEBRASI

Temu Alumni (Juli)
  • Tujuan: membangun silaturahmi dengan seluruh massa G, sebagai tempat sosialisasi untuk G-Nite juga.
  • Sasaran: massa G (anggota madya dan anggota G).
  • Alternatif tempat: Aula Barat, Sabuga, hotel-hotel terkenal.
  • Breakdown: lebih ke ngobrol-ngobrol sama angkatan-angkatannya itu, acaranya akan ada panggung, makanan prasmanan, souvenir, dll. Menampilkan perwakilan-perwakilan angkatan ataupun kahim-kahim dari masa ke masa, dan kelompok minat dimunculkan semua untuk memperlihatkan kegiatan G sekarang.
G-Nite (November)
  • Tujuan: puncak perayaan ulang tahun IMA-G ke 60.
  • Sasaran: seluruh massa G.
  • Alternatif tempat: Aula Barat, Sabuga, hotel-hotel terkenal.
  • Breakdown: ada undangan yang ditujukan untuk tiap angkatan supaya merasa lebih terundang lagi. Acara berlangsung 1 hari, dimulai dari setelah maghrib hingga selesai. Kontennya harus berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. G-osip tidak diteruskan lagi karena bakal jadi roaming dan tidak terlalu penting untuk angkatan yang tua-tua. Mungkin bisa ke apa saja yang sudah G lakukan selama 60 tahun ini, dan tampilin juga yang tahun ini kita perbuat. Harus acara besar pisan! Akan ada band-band yang bagus-bagus juga dan eksklusif hanya untuk anggota G.

Sayembara Desain Logo "Gaung Bandung"

Persyaratan
  • Peserta merupakan anggota IMA-G
  • Perorangan dan/atau kelompok

Kriteria Logo
  • Mencerminkan konsep besar yang diusung panitia GAUNG BANDUNG, yaitu Livable City.
  • Logo harus orisinil.
  • Logo dapat berganti-ganti (warna, efek, dll) di seluruh rangkaian acara tanpa mengubah form awal.
  • Bersifat menarik, inovatif, sederhana dan mudah diingat.
  • Desain belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
  • Logo dapat berupa karya 2D ataupun 3D.
  • Logo masih bisa jelas terlihat bila diperkecil sampai dengan ukuran 2 x 2 cm, 600 dpi.
  • Logo tidak mengandung unsur SARA dan Pornografi.
  • Penjelasan makna lambang/logo diketik secara terpisah di kertas putih ukuran A4

Ketentuan Lomba
  • Lomba terbuka bagi seluruh Massa-G.
  • Peserta melampirkan identitas diri (nama lengkap, angakatan G, nomor telp./HP).
  • Setiap peserta dapat mengirimkan maksimal 2 lambang/logo.
  • Peserta tidak dipungut biaya pendaftaran.
  • Design dan penjelasan dikirim bersamaan ke alamat email reiskamputri@yahoo.com paling lambat tanggal 17 April 2011 pukul 24.00 WIB.
  • Keputusan akhir tidak dapat diganggu gugat.
  • Hadiah Lomba Logo adalah sebuah flashdisk 8 GB.
  • Pengumuman Pemenang akan diumumkan pada tanggal 20 April 2011.

Info:
Rianti Tiarasari G’09 (+6285659211295)
Reiska Manggala Putri G’09 (+628155115105)

Tentang Lustrum XII

Gaung Bandung, perayaan 60 tahun Ikatan Mahasiswa Arsitektur-Gunadharma (IMA-G) ITB.

Gaung Bandung atau Lustrum XII atau 6 Dekade IMA-G, adalah masa dimana IMA-G telah berdiri selama 60 tahun. Acara ini merupakan rangkaian acara selebrasi ulang tahun IMA-G yang berbeda dari ulang tahun-ulang tahun IMA-G sebelumnya. Acara ini ditujukan untuk menjadi bahan refleksi, apresiasi, dan juga menjadi saat pemberian kontribusi bagi masyarakat sekitar.

Nama acara lustrum kali ini adalah Gaung Bandung, sedangkan tema yang kami angkat adalah Livable City. Livable City merupakan sebuah istilah yang menggambarkan sebuah lingkungan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal ataupun sebagai tempat untuk beraktivitas. Pemilihan ini didasari oleh banyak faktor diantaranya, kepekaan untuk melihat seluruh masyarakat kota Bandung, komunitas-komunitas yang berada di Bandung, menjadikan kota Bandung sebagai kota yang ramah untuk tiap warganya, dan menyadarkan bahwa kota Bandung ini adalah milik semua warganya.

Arti Nama Gaung Bandung
Gaung Menurut KBBI adalah gema; kumandang. Gaung Bandung, dengan nama ini kami bermaksud untuk menyuarakan kota yang nyaman atau livable kepada semua elemen masyarakat di Bandung. Gaung berbeda dengan gema. Jika gema, saat kita teriak "Bandung" yang akan kembali adalah "Bandung.. Bandung..", tetapi gaung, saat kita teriak "Bandung" yang kembali adalah "dung.. dung..". Suara "dung" yang kembali ini dianalogikan sebagai manfaat yang kita dapat, sedangkan suara lainnya yaitu "Ban" sebagai manfaat untuk masyarakat.

Gaung Bandung akan menjadi puncak dari acara-acara ulang tahun IMA-G sebelumnya yang membahas ruang terbuka publik, di antaranya Bandung 45° (2008), Ulik Publik (2009), RujaKota (2010).

Gaung Bandung merupakan akumulasi mimpi, impian, dan harapan dari semua anggota IMA-G. Kenapa demikian? Karena pada acara ini kami mengambil benang merah dari acara-acara sebelumnya dan menjadikannya tema besar kami. Tidak hanya itu kami juga akan meneruskan acara besar tahun kemarin untuk dijadikan salah satu rangkaian acara dalam lustrum kami tahun ini.

Acara itu adalah RujaKota. Acara besar yang menitik beratkan kepedulian akan kurangnya ruang terbuka publik di kota Bandung ini. RujaKota memutuskan untuk tetap menjaga taman-taman di kota Bandung yang kini tinggal sedikit peminatnya agar tetap bertahan. Bekerjasama dengan komunitas-komunitas di Bandung kami akan berusaha mengembalikan taman menjadi kebanggaan warganya.

Apa keunikan dari rangkaian acara ini? Keunikannya terletak pada apa yang telah kami buat, yaitu balon hijau berdiameter 5 meter. Kami tidak membersihkan taman, kami juga tidak membenarkan lampu taman, kami hanya menempatkan balon berdiameter 5 meter di dalam taman yang diharapkan menjadi daya tarik bagi para pengunjung di dalam taman maupun di luar taman. Balon hijau ini diharapkan dapat menciptakan interaksi sesama pengunjung meskipun satu sama lain tidak saling mengenal. Balon ini sudah terbukti ampuh untuk menjalin interaksi antar warga Bandung, kalian bisa lihat videonya di sini. Rencananya kami akan mengadakan acara ini tiap minggu di berbagai taman di kota Bandung pada bulan Juni-Juli 2011. Ayo datang dan ramaikan!

Tidak hanya itu, kami memiliki masih banyak lagi rangakaian acara lainnya yang akan dimulai pada bulan Mei 2011. Info selengkapnya bisa kalian temukan di sini.